Turunkan Angka Covid-19 Polda Jatim Bersinergi Dengan TNI dan Pemprov Gelar Operasi Yustisi

    Turunkan Angka Covid-19 Polda Jatim Bersinergi Dengan TNI dan Pemprov Gelar Operasi Yustisi
    Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta saat diwawancarai awak media

    Surabaya, Forkopimda Provinsi Jatim, dari Kodam V Brawijaya, Pangkoarmada II dan Polda Jatim bersinergi yang didukung Pemprov melaksanakan operasi penyekatan yang dilaksanakan di 7 (tujuh) titik antar Provinsi dan 85 antar Kabupaten.

    “Untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat terkait pelaksanaan PPKM Darurat, kami memperkuat dengan Operasi Yustisi gabungan yang berisi TNI, Polri dan Satpol-PP, ” ujar Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta. Jumat, (09/7/2021).

    Sasaran Operasi Yustisi yakni 3 sasaran, terdiri dari kegiatan masyarakat, orang dan tempat. Dari tiga hal itu ditemukan beberapa pelanggaran. Sehingga tim gabungan melaksanakan sidang di tempat yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Tinggi dan jajaran. Bersama pengadilan, baik sidang di tempat maupun sidang online.

    "Sedangkan pelanggaran yang ditemukan selama Operasi Yustisi adalah, berkerumun, tidak memakai masker, melanggar aturan terkait dengan pembatasan kegiatan pada jam tertentu, " tambah Kapolda.

    Dari kegiatan Operasi Yustisi, petugas gabungan menjaring 23 ribu orang di 18 kab/kota yang dilakukan pada hari Kamis kemarin. Sedangkan denda yang diberikan 25-50 ribu. Sedangkan hukuman fisik seperti push up dan hukuman sosial seperti membantu kebersihan Fasum.

    "Tujuan dari operasi yustisi ini yakni meningkatkan kesadaran masyarakat. Mengajak masyarakat agar mematuhi aturan, " imbuh Kapolda.

    Sementara itu, Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto menyebutkan, selama PPKM Darurat, TNI AD, AL, AU, mengerahkan personil sebanyak 2.014 untuk seluruh Jawa Timur.

    "1.300 untuk 26 kab/kota yang masuk level 3, sedangkan 954 orang untuk 12 kab/kota yang masuk level 4, mereka memperkuat 4 pilar PPKM Darurat yakni, Kepala Desa, Bidan Desa, Babinsa dan Babinkantibmas, " tambah Pangdam V/Brawijaya.

    Pasukan ini berasal dari satuan tempur, satuan bantuan tempur, pangkoarmada II dan dari Lanud Surabaya. Mereka masuk ke kampung yang nantinya memastikan mobilitas di desa berkurang, memastikan keselenggaranya 5M. Dan melaksanakan testing bagi masyarakat di desa.

    "Jika terkonfirmasi ada yang positif dilanjutkan dengan tracing diharapkan minimal 15 orang yang kontak erat. Dan treatment, bagi warga desa yang ringan diisolasi mandiri dan diawasi oleh petugas yang bertugas di desa tersebut, " ucap Pangdam.

    Jika ada gejala segera dirujuk ke RS rujukan, jika mekanisme ini berjalan baik maka diharapkan PPKM Darurat dalam 2 minggu bisa menunjukkan hasilnya.

    "Tolak ukurnya adalah yang isolasi mandiri berkurang, yang dirawat di RS berkurang dan yang meninggal berkurang. Yang dibutuhkan adalah peran serta masyarakat mematuhi Pelrokes, " ujarnya.

    Bagi masyarakat yang melaksanakan isolasi mandiri membutuhkan logistik, pihaknya bekerjasama dengan Polda Jatim dan Pemprov Jatim, untuk mendistribusikan dan menghimpun yang gunanya disalurkan ke masyarakat yang isolasi mandiri. (Wahyudi // ari)

    Surabaya Jawa Timur
    Wahyudi Arif Firmanto

    Wahyudi Arif Firmanto

    Artikel Sebelumnya

    Kepala Staf Divif 2 Kostrad Berangkatkan...

    Artikel Berikutnya

    Satgas Gakkum Polda Jatim Sita 43 Jenis...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Konsolidasi Perhutani dan LMDH untuk Kemitraan Produktif
    Pendam Brawijaya Gelar Karya Bakti di Kecamatan Sawahan
    Perhutani Probolinggo Ikut Berpartisipasi dalam Acara Underwater Clean Up di Pantai Tampora Situbondo
    Perhutani Probolinggo Gelar Tasyakuran Atas Capaian Target Getah Pinus di Sukapura
    KPU Kota Kediri Gelar Debat Publik Terakhir di Pilwali Kota Kediri 2024

    Tags