KOTA MALANG - Universitas Brawijaya (UB) kembali memberangkatkan mahasiswa untuk mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di daerah terdampak erupsi gunung Semeru, Lumajang. Sebanyak 34 mahasiswa diberangkatkan Rektor dari lobi rektorat UB ke Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Rabu (11/05/2022).
Rektor UB Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR., MS menyampaikan bahwa program MBKM ini merupakan program pemerintah yang dipadukan dengan kegiatan bakti sosial untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana.
“Ini merupakan tugas mulia. Alhamdulillah kita padukan kegiatan sosial dengan kegiatan akademik. Semoga bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa, pertama bisa membantu orang lain, kedua, mahasiswa dapat belajar terjun langsung ke masyarakat, ” kata Rektor.
Baca juga:
Anggota Kodim Surabaya Timur Bersih Bersih
|
Keberangkatan gelombang II ini untuk melanjutkan MBKM Semeru yang telah dilaksanakan peserta gelombang I selama tiga bulan sejak 21 Januari 2022. Di mana gelombang I telah melaksanakan pengabdian dan disaster recovery, generate benefit, serta profiling potensi desa di kecamatan Pronojiwo.
Koordinator MBKM Semeru Dr. Sujarwo, S.P., M.P mengatakan, mahasiswa peserta MBKM gelombang II ini diterjunkan di enam desa, antara lain, Sidomulyo, Pronojiwo, Oro-Oro Ombo, Tamanayu, Sumberurip, dan Supiturang, dengan didampingi sembilan dosen pembimbing.
“Kegiatan ini merupakan tindak lanjut gelombang pertama. Kemarin dominan di bidang kemanusiaan, sekarang mulai ke arah recovery, penguatan ekonomi, kesadaran lingkungan, pengembangan sumber daya alam, terutama pertanian, dan potensi wisata, termasuk juga peningkatan kesadaran akan kebencanaan. Kita mulai dari sekolah-sekolah, kemudian nanti ke masyarakat, ” papar WD I Fakultas Pertanian ini.
Disampaikan Ketua MBKM UB Nila Firdausi Nuzula, S.Sos., M.Si., Ph.D, peserta MBKM Semeru akan menjalankan tugas di Kecamatan Pronojiwo selama 700-800 jam atau selama tiga bulan mulai 11 Mei 2022 untuk mendapat pengakuan setara 20 SKS.
“Para mahasiswa akan mengambil tema yang disesuaikan dengan capaian pembelajaran di prodi masing-masing supaya dapat disetarakan 20 SKS. Nantinya mereka akan mendapatkan pengakuan sebagai mahasiswa MBKM, atau mahasiswa yang mengikuti aktivitas di luar kampus, yang diharapkan dapat berguna setelah mereka lulus nanti, ” ujar Nila.
Adapun tema-tema kegiatan dalam program MBKM Semeru adalah sebagai berikut: penguatan kelembagaan ekonomi masyarakat, pemetaan potensi agropolitan, pengembangan potensi desa wisata berbasis SDA, Town & School Watching, dan Psiko-edukasi kesehatan lingkungan (PHBS, BABS, incinerator, eco-enzyme). (Irene)