KOTA MALANG - Plt. Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D., IPU, ASEAN.Eng menjadi Keynote Speaker pada Sidang Paripurna Majelis Senat Akademik Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (MSA PTN-BH). Kegiatan ini diselenggarakan di Universitas Brawijaya (UB), Sabtu (11/02/2023).
Nizam menyampaikan monitoring evaluasi dan kajian dampak kampus merdeka, terutama pada program flagship, yakni program yang diselenggarakan secara nasional.
Sebanyak 178.998 mahasiswa dari seluruh indonesia telah mendaftar program Kampus Merdeka sejak awal dibuka hingga tahun 2022, dengan jumlah yang meningkat tiap tahunnya. Mereka tersebar dalam program yang telah disiapkan oleh Kemdikbudristek, yakni IISMA, IISMA Vokasi, Kampus Mengajar, Magang dan Studi Independen Bersertifikat, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Program Wirausaha Merdeka, dan Praktisi Mengajar.
“Dengan memperhatikan aspek kepuasan para pihak terhadap program, rekognisi SKS, dan dampak bagi mahasiswa, serta aspek lainnya, didapatkan bahwa mayoritas penerima manfaat menyatakan puas dan sangat puas atas program kampus merdeka yang diikutinya. Dan mayoritas mahasiswa yang mengikuti program kampus merdeka setuju merasakan dampak positif setelah menyelesaikan program, ” ungkap Nizam.
Dari hasil kajian dampak ekonomi kampus merdeka flagship/program kementerian, dari total responden 41 persen mahasiswa dari total mahasiswa yang telah lulus kuliah, didapatkan waktu tunggu alumni kampus merdeka mendapatkan pekerjaan setelah lulus kuliah lebih cepat dibandingkan rata-rata nasional.
“Rata-rata nasional membutuhkan waktu empat bulan untuk mendapatkan pekerjaan, sedangkan alumni kampus merdeka membutuhkan waktu 0, 3 hingga 2, 8 bulan, ” katanya.
Sementara itu gaji pertama alumni kampus merdeka setelah lulus kuliah lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional.
“Rata-rata nasional gaji pertama adalah 0, 72x UMP, sedangkan lulusan kampus merdeka mencapai 1, 43 hingga 1, 88x UMP, ” ujarnya.
Baca juga:
Kode Etik Jurnalistik dan Penjelasannya
|
Seluruh program flagship ini menunjukkan capaian dan tambahan kompetensi yang tinggi terutama dalam soft skill, seperti kepemimpinan, kapasitas berfikir, problem solving, berpikir kritis, dan kreativitas.
“Saya berharap PTN-BH semakin memperkokoh dan mengakselerasi program MBKM sehingga impactnya bisa kita rasakan dan manfaat bagi mahasiswa dan lulusan PT lebih dahsyat lagi. Semoga kemajuan Indonesia dalam pendidikan tinggi dapat menjadi contoh baik bagi dunia, ” pungkasnya.
Kegiatan ini dibuka oleh Rektor UB Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc. Ia menuturkan, tantangan dalam pendidikan tinggi di Indonesia ke depannya tidak mudah. Namun dengan adanya arahan dan fasilitas pendanaan dari Dirjen Dikti Kemdikbudristek perlu disyukuri dan diapresiasi.
“Semoga PTN-BH dapat bekerjasama lebih kuat menghadapi tantangan dalam mendidik putra putri Indonesia sehingga dapat meningkatkan kualitas akademik PTN-BH, ” ucap Rektor.
Sementara itu Ketua MSA Prof. Dr. Sulistiowati, S.H., M.Hum dalam sambutannya menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan MSA ini, yakni merumuskan nilai bersama dalam rangka meningkatkan kualitas dan rekognisi internasional, merumuskan strategi kualitas akademik terkait pembentukan karakter SDM dan karakter PTNBH untuk mendapatan rekognisi internasional melalui pemeringkatan QS World University Ranking, serta berbagi pengalaman peningkatan mutu akademik dan rekognisi internasional melalui pemeringkatan QS World University Ranking dan tempat menggalang kerjasama untuk mencapai setiap pemeringkatan QS World University Ranking.
Melalui tema MSA saat ini yakni “Refleksi Pengelolaan PTN-BH dalam Meningkatkan Mutu Akademik dan Rekonisi Internasional, ” menjadi sangat relevan untuk mengatasi tantangan pendidikan tinggi.
“Melalui refleksi dan kolaborasi PTN-BH ini saya berkeyakinan kita mampu bersama-sama meningkatkan mutu akademik pendidikan tinggi dan reputasi internasional, ” pungkas Sulistiowati. (Irene)