SURABAYA – Persentase pengguna teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan keterampilan tinggi menjadi salah satu indikator dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Sayangnya, masih banyak pengguna teknologi yang memiliki wawasan rendah terkait apa yang mereka gunakan. Oleh karena itu, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memberikan wawasan mengenai peningkatan keterampilan digital melalui kurikulum Google Applied Digital Skills (GADS).
Pelatih dan Inovator Google for Education Filipina, Marge Joseph C Sardo LPT menyebutkan bahwa dari 86 persen siswa yang telah memiliki dan menggunakan telepon genggam dalam Lingunan National High School Schools di Venezuela, ternyata 61 persen diantaranya masih memiliki pemahaman tingkat rendah dalam mengoperasikan aplikasi Google yang terpasang di telepon genggam mereka.
Sehubungan dengan permasalahan tersebut, Joseph mengatakan bahwa salah satu solusi untuk meningkatkan keterampilan digital adalah edukasi. Ia merujuk pada kurikulum Google Applied Digital Skills (GADS), kurikulum gratis buatan Google yang berfokus pada peningkatan keterampilan digital terapan lewat aplikasi dan tools milik Google seperti Google Docs, Google Sheets, dan lain sebagainya.
GADS mencakup beragam video yang akan memandu pelajar membuat tugas sederhana seperti resume, kliping, serta presentasi menggunakan tools Google. Salah satu panduan yang diberikan adalah membuat jadwal tugas sekolah beserta tenggat waktunya menggunakan aplikasi Gmail. “Melalui proyek tugas ini, pelajar dapat mengelola tugas mereka dengan mudah dan lebih terorganisasi, ” jelas Joseph, Jum'at (24/6/2022).
Lulusan Philippine Normal University ini menambahkan, GADS juga menyediakan perpustakaan dinamis yang menghubungkan keterampilan digital dengan teknologi penting serta berbagai topik penelitian. Topiknya yang tersedia mencakup rumpun ilmu yang luas, mulai dari seni, bisnis, kesehatan, teknologi, hingga politik.
Selain komitmen individu, peran Institusi pendidikan dalam mengembangkan keterampilan digital siswa juga diperlukan. Mulai dari peran dalam memberikan aktivitas dan sumber daya yang dapat mengembangkan pengetahuan mereka terkait SDGs, hingga mendorong siswa untuk membangun solusi global yang berkelanjutan melalui edukasi dan inovasi. “Institusi juga harus memastikan pelajar memiliki kemampuan kepemimpinan untuk masa depan yang berkelanjutan, ” tuturnya.
Project LEADS yang diinisiasi Joseph untuk mengembangkan keterampilan digital kalangan usia muda
Tak terbatas pada institusi pendidikan, sebenarnya semua orang pun bisa mengadakan program belajar berbasis kurikulum GADS. Salah satu program yang menggunakan kurikulum ini adalah Learners’ Empowerment through Applied Digital Skills (LEADS) yang diinisiasi oleh Joseph. Melalui seri pelatihan yang ia using secara daring ini, siswa dapat meningkatkan keterampilan digitalnya bersama inovator dan pelatih tersertifikasi secara cuma-cuma.
Di penghujung acara Joseph mengingatkan, terdapat hal penting yang mendukung tercapainya SDGs melalui peningkatan keterampilan digital di kalangan usia muda. Hal pertama adalah diperlukannya aktivitas di lingkungan sekolah yang dapat membangun pengetahuan dan kesadaran siswa akan pentingnya SDGs. “Poin berikutnya adalah pengajar perlu melatih keterampilan memimpin para pelajar agar mereka bisa menciptakan gerakan yang mendorong tercapainya SDGs, ” tutupnya. (*)
Reporter: Dian Nizzah Fortuna
Redaktur: Raisa Zahra Fadila