MOJOKERTO, - Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Dr Toni Harmanto, MH menjadi Inspektur Upacara dalam Upacara pembukaan Pendidikan Pembentukan (Diktuk) Bintara dan Tamtama Polri Gelombang II Tahun 2023 di Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Polda Jatim, Selasa (25/7/2023) pagi.
Dalam upacara Pembukaan Pendidikan Pembentukan Bintara Polri Gelombang II Tahun 2023, juga dihadiri oleh pejabat utama Polda Jawa Timur dan Wakil Ketua Daerah Bhayangkari Jawa Timur.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Dr Toni Harmanto, dalam amanatnya mengucapkan selamat atas keberhasilan bagi calon siswa yang telah dinyatakan lulus seleksi dan ditetapkan menjadi peserta didik pada program Diktuk Bintara dan Tamtama gelombang ke II tahun anggaran 2023 di SPN Polda Jatim.
"Selamat datang di lembaga pendidikan dan pelatihan Polri. Tempat para siswa sekalian menimba ilmu dididik ditempa dan dilatih selama 5 bulan kedepan untuk menjadi insan Tribrata yang profesional, bermoral serta mental dan integritas yang baik, " kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Dr Toni Harmanto, saat membacakan amanatnya.
Program pendidikan pembentukan Bintara dan Tamtama Polri gelombang kedua tahun 2023 diselenggarakan secara serentak di Sepolwan (Sekolah Polisi Wanita), Pusdik Brimob Pusdik Polair Lemdiklat Polri serta di seluruh SPN Polda di Indonesia.
Untuk gelombang II kali ini jumlah seluruh siswa Kepolisian Negara Republik Indonesia sebanyak 15.429 orang yang tersebar di seluruh SPN Polda se Indonesia.
Jumlah tersebut terdiri dari, Bintara tugas umum sebanyak 12.580 orang, Bintara Brimob sebanyak 500 orang, Bintara Polair sebanyak 100 orang, Bintara Polwan sebanyak 649 orang, Tamtama Brimob sebanyak 1.500 orang dan Tamtama Polair sebanyak 100 orang.
Selama menjalani pendidikan akan diberikan pengetahuan, ketrampilan serta penguasaan teknis dan taktis profesi kepolisian dasar, banyak hal baru yang akan dapatkan sebagai bekal sebelum diangkat dan dilantik menjadi anggota Polri.
Pendidikan ini juga menyiapkan peserta didik yang nantinya akan menghadapi tugas kepolisian yang sangat penting dan mulia, yaitu pengamanan agenda besar nasional pemilihan umum yang akan diselenggarakan tahun 2024.
"Untuk itu diperlukan keseriusan dan kesungguhan saudara untuk menyerap materi yang diberikan selain itu para peserta didik juga akan diberikan pelatihan jasmani agar nantinya memiliki kualitas fisik yang prima serta mental kepribadian yang baik, " urainya.
Kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing untuk mewujudkan kemajuan dan kesejahtraan bangsa.
Transformasi negara negara berkembang menjadi negara maju tidak dapat dipisahkan dari ketersediaan sdm yang berkualitas.
Sejalan dengan hal tersebut kualitas sdm menjadi faktor kunci dalam pengelolaan organisasi polri.
Ketersediaan personil yang memiliki kualitas unggul menjadi aspek penting dalam mewujudkan keberhasilan pelaksanaan tugas.
Pendidikan, pembentukan menjadi aspek penting guna mewujudkan institusi yang prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan atau presisi.
"Untuk menggapai hal tersebut maka seluruh komponen pendidikan, mulai dari peserta didik, tenaga pendidik maupun komponen pendidikan lainnya harus dapat bekerjasama dan membangun sinergitas secara menyeluruh, utuh serta bersinggungan dalam rangkaian proses belajar mengajar agar dapat berjalan efektif dan efisien sesuai yang diharapkan, " terang Kapolda Jatim.
Dalam amanatnya Kapolda Jawa Timur, menekankan beberapa hal kepada peserta didik untuk dipedomani dan dilaksanakan yaitu agar siswa meningkatkan terus keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
“Persiapkan fisik dan mental kalian selama mengikuti pendidikan hindari pelanggaran sekecil apapun dan patuhi seluruh aturan dan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Lembaga, ”tutur Irjen Toni.
Kapolda Jatim juga meminta untuk mempertahankan sikap disiplin, penuh semangat dan tekad yang kuat serta motivasi yang tinggi, bahwa tujuan kalian selama berada di lembaga ini untuk belajar, berlatih dan menempa diri
Selain itu kepada siswa agar membangun komunikasi yang interaktif dan konstruktif antar sesama peserta didik dengan pendidik, pelatih dan seluruh unsur pelaksana pendidikan sehingga akan terjalin hubungan yang solid dan harmonis.
“Tanamkan sikap responsif dan ikhlas dalam proses belajar mengajar sehingga ilmu yang diberikan oleh tenaga pendidik maupun instruktur benar benar dapat diserap oleh siswa sekalian, ”tutup Irjen Toni. (*)