SURABAYA – Seni menjadi salah satu piranti dimana individu dapat menuangkan ekspresi dan jati diri mereka sebenarnya. Tak terkecuali pula bagi mahasiswa. Ini yang kemudian berusaha dicapai oleh Kala Kolektiva (Kala), suatu kolektif seni yang diinisiasi Leres Surya Anbara selaku founder dan Muhamad Alzena Guna Ardisa sebagai co-founder. Keduanya merupakan mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR).
Alzena atau yang kerap disapa Zen. Zen berujar bahwa Kala merupakan sebuah wadah yang berfokus pada pengarusutamaan seni. Selain itu, Kala dapat berperan sebagai media promosi untuk suatu acara dan seniman lokal yang masih membutuhkan banyak eksposur. Kala juga menghasilkan konten berupa artikel hingga desain visual yang khas.
Mahasiswa asal Solo tersebut, Rabu (27/7/2022) menjelaskan pada awalnya Kala berkembang dari ide Leres. Berawal dari akun Instagram tulisan pribadi Leres bernama Kala Aksara, perempuan berkacamata tersebut menginginkan adanya perkembangan dari akun tersebut. Tidak hanya menjadi wadah bagi karya tulis Leres saja, tetapi juga berbagai jenis seni di luar sana. Akhirnya mereka memutuskan untuk melakukan rebranding menjadi Kala Kolektiva.
“Dulu ada sekitar sepuluh orang yang ikut mendirikan (Kala Kolektiva, Red). Kita semua sama-sama punya ketertarikan di seni, dan kita juga pengen bantu seniman lainnya, ” tukas Zen.
Salah satu konten artikel Kala Kolektiva mengenai ulasan film (Foto: Instagram Kala Kolektiva).
Penggemar genre musik hip-hop tersebut mengungkapkan, sebagai sebuah kolektif, terdapat beberapa kegiatan yang menjadi rutinitas utama Kala. Misalnya, Kala Bersua dimana tim Kala mewawancarai seniman yang dirasa perlu rekognisi yang besar. Audiens Kala juga dapat mengirimkan karya seni baik berupa tulisan hingga visual melalui program Kala Submission. Selain itu, Kala juga memiliki wadah Kala Visual dimana tim Kala menciptakan visual yang menjadi tema besar suatu acara.
Ke depannya, Kala Kolektiva bercita-cita mengadakan acara seni di Surabaya. Hal ini sangat dinantikan Zen karena banyak pula kesempatan yang diberikan kolektif seni seperti ini bagi dirinya dan juga orang lain. Terutama, apabila acara yang dimanajemen oleh Kala dapat berjalan dengan sukses dan ramai. Zen juga melihat adanya peran besar wadah kolektif seni bagi generasi muda masa kini.
“Gua yakin semua orang, tuh, sejatinya seniman. Mungkin ada beberapa orang yang belum menemukan sisi itu dalam dirinya, mungkin ada yang udah. Kala disini jadi wadah berekspresi, ruang aman bagi mereka menjadi diri sendiri, ” tutupnya.
Karya Kala Kolektiva dapat dilihat melalui Instagram mereka (kalakolektiva).
Penulis: Deanita Nurkhalisa
Editor: Binti Q. Masruroh