JAYAPURA – Musim kemarau berkepanjangan yang diiringi cuaca dingin ekstrim memicu terjadinya gagal panen hingga membuat warga Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, kesulitan mendapatkan bahan makanan sejak Sabtu (3/6).
Kekeringan itu juga menyebabkan warga setempat kesulitan mendapatkan air bersih hingga mengakibatkan enam warga yang meliputi lima orang dewasa dan seorang bayi meninggal dunia, diduga dikarenakan diare dan dehidrasi.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom, saat dikonfirmasi membenarkan pendistribusian ke daerah yang terdampak bencana kekeringan tersebut.
Kabid Humas mengatakan bahwa bencana kekeringan tersebut berdampak pada kurang lebih 7.500 jiwa.
“Untuk penanganan darurat yang dilakukan meliputi penyelidikan epidemiologi kepada para korban yang meninggal dunia, pendistribusian bantuan makanan dan obat-obatan serta penyuluhan kesehatan juga dilakukan secara berkala oleh Emergency Medical Team (EMT) Regional Papua, ” ucap Kabid Humas.
Untuk rincian bantuan logistik dan peralatan yang bersumber dari Kementerian Sosial RI, Kabid Humas mengatakan ada makanan siap saji 10.000 paket, rendang kemasan 3.000 paket, susu protein 3.000 paket, sembako 3.000 paket. Selanjutnya tenda gulung 2.000 paket, selimut 10.000 lembar, matras 2.000 lembar, kasur lipat 2.000 buah, pakaian anak 2.000 stel, pakaian dewasa 2.000 stel, tenda pengungsi 4 unit, genset listrik 20 unit, motor trail 3 unit dan beras 50 ton.
“Pendistribusian kepada masyarakat terdampak kekeringan akan didistribusikan TNI dan Polri, mengingat kondisi medan yang berat dan hanya dapat dilalui dengan kendaraan roda dua serta helikopter, ” tutur Kombes Benny.
“Kami akan memastikan bahwa bantuan pemerintah tersebut sampai di tangan masyarakat yang membutuhkan, ” imbuhnya. (*)