KOTA MALANG - Setelah menggelar rangkaian seminar internasional dan kelas bersama pekan lalu, kali ini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) mengundang mahasiswa dari berbagai negara di Asia untuk menyatukan visi peran pemuda dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Bertajuk “iVISID 2022: ASEAN Student Forum”, ribuan mahasiswa berjumpa secara virtual untuk saling bertukar pikiran apa yang harus dilakukan kaum muda dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan, khususnya di tengah perkembangan IPTEK saat ini.
Meskipun mengandung nama ASEAN, acara yang digelar pada Jumat (18/3/2022) itu juga menarik minat perhatian mahasiswa dari negara di luar Asia Tenggara.
Panitia mencatat ada lebih dari 1.000 orang mahasiswa yang siap bergabung dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura, Kamboja, Myanmar, dan juga Aljazair, Bhutan, India, Pakistan, Iran, dan Sudan.
Dekan FIA Andy Fefta Wijaya, MDA., Ph.D mengatakan agenda ini merupakan salah satu perwujudan visi dan misi fakultas untuk menjadi pusat pengembangan ilmu administrasi yang bereputasi setidaknya di tingkat ASEAN.
Selain itu, melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa dapat menjalin komunikasi yang lebih luas dengan sesama mahasiswa di berbagai negara, sehingga dapat memperluas cara pandang mereka terhadap segala sesuatu.
“ASEAN Student Forum ini merupakan langkah yang baik bagi adik-adik mahasiswa dari berbagai negara untuk bersama-sama berdikusi dan menyatukan visi membangun kawasan ke depan, ” ujar Andy.
Dengan melihat antusiasme mahasiswa yang luar biasa untuk mengikuti acara yang baru pertama kali diadakan ini, bukan tidak mungkin tahun depan agenda serupa juga kembali diadakan dengan format yang lebih baik.
Baca juga:
Kode Etik Jurnalistik dan Penjelasannya
|
Pihaknya, kata Andy, sudah mempercayakan penyelenggaraan kegiatan ini kepada Program Studi S1 Administrasi Pendidikan bersama dengan Himpunan Mahasiswa Administrasi Pendidikan (HIMADIKA).
“Saya kira ini harus menjadi agenda tahunan, agar mahasiswa terbiasa untuk bertukar pikiran dengan orang-orang yang datang dari latar belakang negara dan budaya yang berbeda darinya, ” imbuhnya.
Sementara itu, rangkaian acara akan dimulai dengan presentasi oleh dua tim mahasiswa dari kampus penyelenggara, yakni dari Tarlac Agricultural University, Filipina, dan dari FIA UB sendiri.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan saling bertukar pikiran dan pendapat antar peserta dengan dipandu oleh moderator Adhitya Tjahya Prawita Wulan, yang juga seorang mahasiswa Program Studi S1 Pariwisata FIA UB.
Acara ini digelar berkat kerjasama antara FIA UB dengan Tarlac Agricultural University, Filipina, dan South East Asian Ministers of Education (SEAMEO) Secretariat yang bermarkas di Bangkok, Thailand.
Sementara itu, dalam kegiatan kali ini Mahasiswa FIA UB Dian Syahfitri dan Kayla Meisya Drinadi memberikan pemaparan materi tentang keseimbangan gender untuk perempuan dalam dunia pendidikan.
Isu tersebut diangkat karena perempuan telah lama mengalami ketidakseimbangan gender dalam pendidikan.
Selain itu, banyak kasus kekerasan seksual yang menimpa kaum perempuan. Sehingga mereka merasa perlu adanya sebuah diskursus khusus yang memperhatikan isu ini.
Beberapa masalah dalam dunia pendidikan terkait isu ketidakseimbangan tersebut, antaralain masih adanya pandangan miring dari guru maupun teman sekelas bahwa perempuan itu tidak pandai, atau kurang adaptif terhadap pembelajaran.
Atas dasar tersebut, UB membentuk gerakan yang merupakan bagian dari Girl Up Indonesia. Girl Up UB mempunyai misi menguatkan keseimbangan gender di pendidikan tinggi dan bergerak untuk mendukung wanita khususnya di UB. Gerakan ini punya platform di instagram bernama @girlupbrawijaya. (Humas FIA/Humas UB).