LAMONGAN – Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) telah terbukti berperan penting dalam membangun sektor perekonomian masyarakat. Hal inilah yang kemudian mengharuskan seluruh aspek mendorong perkembangan UMKM untuk dapat berdiri di atas kaki sendiri (berdikari) demi perekonomian yang lebih maju.
Mendukung perkembangan UMKM di Desa Kedungwangi, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Masyarakat (KKN BBM) ke-66 Universitas Airlangga (UNAIR) menyerahkan 1000 bibit jamur untuk dibudidayakan oleh warga setempat.
Ubah Limbah jadi Berkah
Ketua kelompok, Muhammad Akbar Hidayat menyebutkan, pengrajin kayu yang menjadi mayoritas profesi di lingkungan setempat banyak menghasilkan limbah serbuk gergaji. Limbah inilah yang dianggap Akbar dan kelompok menjadi sebuah potensi yang dapat mendatangkan berkah.
“Pengrajin kayu disini menghasilkan banyak limbah serbuk gergaji yang merupakan media tanam utama bagi jamur. Selain itu, alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan media tanam jamur yang disebut baglog juga relatif mudah dan murah, untuk itu kami melihat budidaya jamur sebagai hal yang potensial untuk dikembangkan sebagai UMKM, ” sebut Akbar.
Baglog-baglog jamur yang telah didatangkan langsung disusun di tempat yang telah disediakan. (Dokumentasi Pribadi)
Dukungan Mitra
Disebutkan Akbar, kedatangan baglog jamur dalam kapasitas besar tersebut tak lepas dari campur tangan Cabang Dinas Kehutanan Bojonegoro sebagai salah satu mitra dari kelompok yang dibimbing oleh Hilda Yunita Sabrie SH MH tersebut.
“Sehingga kami tak hanya bisa mendatangkan baglog jamur dengan jumlah tersebut, namun juga ditambah dengan 100 bibit pohon tanaman produktif dan 30 buah Biopori yang nantinya akan ditanam di beberapa lokasi, ” ucapnya.
Kedatangan 1000 baglog jamur mendapatkan antusias yang tinggi dari masyarakat setempat. Terbukti dari banyaknya peserta yang berpartisipasi dalam seremoni penyerahan dan sosialisasi pada hari Jumat (22/7/2022).
Persiapan, Sosialisasi, Pendampingan
Tak hanya pemberian 1000 bibit jamur, mahasiswa juga melakukan kegiatan yang dibutuhkan dalam membentuk UMKM berdikari di Desa Kedungwangi. Kegiatan tersebut di antaranya persiapan lahan dan bibit jamur, penyuluhan mengenai budidaya, pengolahan, serta pemasaran menggunakan situs belanja luring.
“Kami juga melakukan pendampingan terhadap ibu-ibu yang nantinya akan mengelola mandiri UMKM ini hingga akhir waktu pelaksanaan KKN-BBM ke-66 ini, ” jelasnya.
Manfaat untuk MasyarakatDengan program kerja unggulan ini, diharapkan UMKM berdikari dapat dilanjutkan agar mendatangkan banyak manfaat khususnya bagi Desa Kedungwangi. “Selain meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, kami juga berharap ke depannya program ini dapat berkembang dan membuka lapangan kerja baru, ” harapnya.(*)
Penulis : Stefanny Elly
Editor : Binti Q.Masruroh