SURABAYA – Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Drs Imam Sugianto, M.Si memaparkan strategi kepolisian dalam hal ini Polda Jawa Timur dalam mewujudkan keamanan di Jawa Timur.
Kapolda Jawa Timur mengatakan perkembangan lingkungan strategis di tingkat Global regional dan nasional sangat mempengaruhi tantangan dan harapan yang dihadapi oleh berbagai entitas termasuk juga tantangan yang dihadapi Polri.
Menurut Kapolda Jatim, makin dinamis dan kompleks nya perkembangan lingkungan strategis dikarenakan dunia menjadi tanpa batas dan semakin mudah terhubung seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan transportasi yang sangat cepat.
Seperti diketahui, bahwa akhir tahun 20023 Litbang Kompas setelah melakukan rilis survei evaluasi kinerja Polri.
Pada rilis tersebut 8 7, 8% responden puas terhadap institusi Polri dalam menjalankan tiga tugas pokok Polri yaitu penegakan hukum, pelayanan publik dan menjaga keamanan serta ketertiban.
Hal tersebut menurut Irjen Pol Imam Sugianto tidak lepas dari upaya transformasi Polri yang terus dilakukan untuk memenuhi harapan rakyat.
“Transformasi ini berorientasi kepada kepentingan masyarakat berbasis pada hukum yang berkeadilan dan menghormati hak asasi manusia dengan menggunakan kemajuan teknologi informasi, ”kata Irjen Imam.
Masih kata Irjen Pol Imam Sugianto, arah kebijakan rencana pembangunan jangka menengah nasional 2020-2024 adalah untuk mewujudkan Indonesia digital dan pemerintah digital, dalam rangka mewujudkan Smart governance lahirnya Smart Nation.
“Polri yang merupakan bagian dari birokrasi pemerintahan dalam pelaksanaan tugasnya harus meninggalkan cara-cara konvensional menuju cara-cara kreatif yang didukung dengan penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi, ”terang Irjen Imam.
Baca juga:
Kapolres Mojokerto Cek Terminal Kertajaya
|
Untuk itulah Polri dalam hal ini Polda Jatim melahirkan “Smart Policing” dimaknai sebagai pelaksanaan tugas-tugas kepolisian secara lebih inovatif dengan menerapkan Sain dan teknologi.
“Model Smart policing merupakan model pemulihan yang mengharmonikan antara pemulihan konvensional dan pemulihan berbasis perkembangan teknologi, ”terang Irjen Imam.
Dijelaskan oleh Kapolda Jatim, konsep “Smart Policing” dalam Polri ditandai dengan adanya visi transformasi digital Polri dalam hal Kamtibmas, penegakan hukum dan memberikan perlindungan, pengayoman serta pelayanan kepada Masyarakat.
Hal tersebut lanjut Kapolda Jatim bertujuan untuk efektivitas dan efisiensi pencegahan kejahatan melalui prediktif Polisi ( Predictive Policing), penegakan hukum yang profesional dalam memberikan rasa keadilan dan kemudahan layanan kepolisian dalam genggaman yang terintegrasikan melalui aplikasi pelayanan Polri dalam platform digital.
“Dalam aplikasi Super apps presisi Polri ini terdapat 13 layanan utama kepolisian yang dapat diakses Masyarakat, ”kata Ierjen Imam.
13 layanan ini meliputi informasi daerah rawan, pengaduan Masyarakat, pengurusan SIM, STNK dan SKCK secara online, informasi e-tilang hingga informasi mengenai pos Polisi.
“Polri harus berubah hanya itu langkah yang bisa dilakukan agar Polri tidak tergolong diera hyperconnevtivity, ”ungkap Irjen Imam.
Sementara itu Direktur Sekolah Pascasarjana, Prof Badri MunirSukoco, SE., MBA., Ph.D menyampaikan terimakasih atas pemberian materi oleh Kapolda Jatim.
Ia juga memberikan apresiasi yang luar biasa kepada Kapolda Jatim, selama dalam pergelaran Pemilu 2024 hingga saat ini Jawa Timur tergolong daerah yang aman tidak ada catatan sama sekali.
Prof Badri juga optimis, pada Pilkada tahun 2024 bulan November ada 29 Kabupaten 9 kota dan Provinsi Jawa Timur akan berlangsung aman.
“Kita yakin di bawah kepemimpinan beliau sebagai Kapolda pada Pilkada 2024 nanti Jawa Timur akan tetap aman dan kondusif, ”pungkasnya. (*)